Ketika ditunjuk sebagai Kasahli KSAD (kini kapok sahli), Widodo berdiskusi dengan Andika. Dia mempertanyakan alasan pengembangan organisasi itu. “Saya diskusi sama beliau. Saya tidak setuju dengan salah satu organisasi (di TNI AD), kenapa kok dikasih bintang sekian, relevansinya apa, beban tugasnya apa? Kok sampai dikasih bintang 3 (untuk menduduki jabatan itu),” kata Widodo.
Jenderal bintang dua TNI Angkatan Darat buka-bukaan tentang gaya kepemimpinan Jenderal TNI Andika Perkasa
Dia menceritakan, ketika itu KSAD menjelaskan panjang lebar mengenai urgensi validasi organisasi. KSAD juga memberikan wawasan luas mengenai hal tersebut. Widodo lantas menyadari ternyata semua yang dijabarkan KSAD tersebut betul.
“Bahwa betul konsep Jenderal Andika, yang jadi solusi saat ini. Dan memang bener. Contohnya saja semua danrem. Dulu hanya 10 danrem di AD yang bintang 1 (brigjen), sekarang semua korem yang posisinya di ibu kota provinsi (dijabat) bintang,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
