Mienati Somya berharap, para pelaku UMKM di kaki gunung Penanggunan itu dapat memperoleh dan mampu mengimplementasikan pengetahuan serta keterampilan pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan keuangan UMKM
"Kami berharap pelaku UMKM nantinya mampu memanfaatkan informasi keuangan untuk pengembangan usaha yang kurang optimal," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian masyarakatdi Indonesia. UMKM mampu menyerap 97 persen dari total angkatan kerja dan mampu menghimpun hingga 60,4 persen dari total investasi di Indonesia. Berdasarkan data diatas, Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlah UMKM yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat besar.
Untuk memastikan hasil kegiatan, tim Pegmas Unair pun melakukan pre-test dan post-test. Hal itu untuk mengetahui seberapa paham peserta pada materi yang diberikan.
"Terdapat peningkatan signifikan dalam pemahaman mengenai konsep seperti pricing, target costing, konsep entitas bisnis, dan perencanaan keuangan," ujar Mienati Somya.
Namun, lanjutnya area seperti biaya overhead, metode costing, pengetahuan tentang modal kerja, dan pemahaman tentang break-even point menunjukkan sedikit peningkatan atau bahkan penurunan setelah posttest.
"Ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa konsep lebih baik dipahami setelah posttest. Konsep lainnya memerlukan perhatian lebih lanjut dan klarifikasi untuk meningkatkan pemahaman peserta," tandasnya.
Usai kegitan, tim Pegmas FEB Unair bakal melakukan evaluasi dari hasil pendampingan pada 12 Oktober 2024.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait