Selain sosialisasi, kegiatan ini juga mencakup workshop pembuatan poster bertema 3 dosa pendidikan menggunakan Canva. Poster-poster tersebut dicetak, dibingkai, dan dipasang di dinding sekolah sebagai bentuk kampanye untuk meningkatkan literasi di kalangan siswa.
Kegiatan ini diakhiri dengan deklarasi dan kesepakatan antara orang tua dan guru untuk mencegah segala bentuk perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual di lingkungan sekolah.
STKIP BINA INSAN MANDIRI Gunakan Media Kreatif di Sekolah untuk cegah perundingan dan kekerasan seksual. Foto iNewsSurabaya/ist
Namun, usaha Tim Pengabdian STKIP BINA INSAN MANDIRI tidak berhenti di situ. Mereka berupaya mendorong SDN Wonodadi 2 untuk membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan, sesuai amanat Permendikbud Ristek No. 46 Tahun 2023. Satuan Tugas ini akan bertanggung jawab penuh dalam melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan.
Selain itu, kolaborasi dengan pihak sekolah juga diarahkan untuk merumuskan kebijakan bagi korban dan pelaku kekerasan, yang akan dituangkan dalam Buku Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan.
Kepala Sekolah SDN Wonodadi 2, Widya Maharani, S.Pd.SD, menyatakan harapannya agar kegiatan pengabdian ini menjadi langkah awal untuk program-program pengabdian lainnya.
“Dedikasi luar biasa yang diberikan tim ini sangat berarti bagi sekolah, khususnya dalam pencegahan 3 dosa pendidikan,” ujarnya.
Menutup kegiatan, Tim Pengabdian STKIP BINA INSAN MANDIRI menyerahkan berbagai media edukasi, termasuk DVD video animasi, DVD lagu anak, tiga bingkai poster, Buku Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan, serta MOU kerjasama. Dengan langkah ini, mereka berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan berkualitas.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait