Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Situbondo Dorong Peningkatan Produktivitas dan Keselamatan Nelayan

Ali Masduki
100 nelayan dan penyuluh perikanan mengikuti Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Situbondo. Foto/BMKG

SITUBONDO, iNewsSurabaya.id -  Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) berhasil dilaksanakan dengan sukses di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis(24/10). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan dalam menghadapi cuaca laut yang dinamis. 

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo, Wawan Setiawan, S.H., M.H. dan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, M.Si, serta dihadiri juga oleh Anggota Komisi V DRP RI Ir. H. Sumail Abdullah secara daring. Kegiatan yang mengundang 100 nelayan dan penyuluh perikanan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keselamatan nelayan.
 
Sekda Situbondo menekankan pentingnya pelatihan ini mengingat garis pantai Situbondo yang panjang dan menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk. 

"Pelatihan ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan pendapatan para nelayan, yang mencapai 15% dari jumlah penduduk Situbondo," ujar Wawan.
 
Lebih lanjut, Sekda berharap SLCN dapat meningkatkan keselamatan nelayan dan kemampuan mereka dalam mengantisipasi bencana. "Tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan pendapatan, tapi saya harapkan dari kegiatan ini juga dapat meningkatkan keselamatan dan antisipasi bencana," imbuhnya.
 
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, M.Si, menjelaskan tentang sistem Inawis yang dikembangkan BMKG untuk membantu nelayan dalam menentukan lokasi potensi tangkapan ikan. 

"BMKG telah membangun sistem Inawis, berikutnya akan dirancang mengenai sistem diseminasi atau tata cara komunikasi informasi BMKG ke Nelayan di laut," ungkapnya.
 
Sistem Inawis yang menggunakan data real-time memungkinkan nelayan untuk memilih jenis ikan yang ingin mereka tangkap. "Dengan konsep nelayan menangkap ikan, bukan nelayan mencari ikan," jelas Guswanto. 

"Data yang digunakan adalah data real-time yang merupakan data mendekati real-time. Di dalam Inawis terbagi 4 jenis ikan, agar nelayan dapat memilih sesuai tangkapan yang di inginkan," sambungnya.
 

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network