Tragedi Lubang Buaya : TNI Pecah, Hubungan Soeharto dan Sarwo Edhie Memanas

Arif Ardliyanto
Soeharto mencurigai Sarwo Edhie karena menemui Soekarno setelah peristiwa pembunuhan jenderal-jenderal TNI

Letnan Kolonel Ali Moertopo melaporkan kejadian itu kepada Soeharto untuk diwaspadai. "Mengapa dia bergegas ke Bogor? Untuk apa?" kata Ali.

Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam, mengatakan kejadian itu mengawali perseteruan terpendam antara Soeharto dan Sarwo. "Tentu ada peran Ali Moertopo juga yang melebih-lebihkan,"

Meskipun demikian, mengingat Sarwo memiliki tim khusus yang bergerak cepat, maka dari itu Soeharto tetap memanfaatkan Sarwo dalam memberantas pasukan yang mendukung gerakan 30 September. Demikian dikutip dari buku Sarwo Edhie dan Misteri 1965.


Soeharto mencurigai Sarwo Edhie karena menemui Soekarno setelah peristiwa pembunuhan jenderal-jenderal TNI

Pengamat militer Salim Said juga melihat ketidaksukaan Soeharto atas pertemuan Sarwo dan Soekarno. Sejak itulah hubungan antara Soeharto dan Sarwo menjadi dingin. Ditambah Ali Moertopo yang sering menggosok-gosok. Namun, Salim mengatakan bahwa tidak benar jika akibat peristiwa tersebut Sarwo jadi pro Soekarno.

“Namun tidak benar jika karena peristiwa itu Sarwo Edhie jadi pro-Bung Karno,” ucapnya

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network