JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Suhu politik menjelang pencoblosan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jombang kian memanas. Alat Peraga Kampanye (APK) berupa banner pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 Mundjidah-Sumrambah dirusak orang tak dikenal (OTK).
Juru bicara paslon Mundjidah-Sumrambah, Donny Anggun mengatakan relawan MuRah (Mundjidah-Sumrambah) telah melihat sejumlah APK dalam kondisi rusak yang diduga kuat dirusak OTK.
Perusakan APK terlihat di dua tempat di Kecamatan Diwek. Di dekat gapura Dusun Sumoyono Desa Cukir banner bergambar paslon nomor urut 1 robek tak beraturan diduga dirusak Orang Tidak Dikenal (OTK). Di Desa Ceweng juga demikian, foto Mundjidah Wahab disobek di bagian kepala dan foto Sumrambah dirobek seperti menggunakan belati.
“Kami tim Mundjidah-Sumrambah menyayangkan dengan tindakan-tindakan perusakan yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab,” kata Donny Anggun, Senin (11/11/2024).
Menurut Donny, seharusnya tidak terjadi perusakan APK Paslon kontestan Pilbup Jombang. Bagi Donny, Pilkada merupakan kompetisi yang harus dilakukan dengan Fair, artinya tanpa ada yang menjadi pengganggu bahkan menjadi perusak pesta demokrasi.
“Sekali lagi kita sangat menyesalkan tindakan perusakan ini, kita yakin warga Jombang ini akan tahu sebenarnya siapa pemimpin yang layak di Kota Santri ini,” kata politisi muda dari PDI Perjuangan ini.
Adanya perusakan APK Pilkada, disebut Donny menggambarkan ada oknum-oknum yang sengaja menginginkan kegaduhan pada keberlangsungan pesta demokrasi ini.
“Kalau ini berjalan damai dan aman tentu itu tidak mungkin terjadi di masyarakat. Aneh-kan, banner kita saja yang dirusak. Toh ketika sudah waktunya masa tenang juga akan diturunkan sendiri oleh Paslon atau penyelenggara, jadi tidak perlu ada oknum-oknum yang merusak APK," kata Wakil Ketua DPRD Jombang ini.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait