Berdasarkan informasi dan penelitian, menunjukkan bahwa terjadi pencemaran di Sungai Brantas berupa tumpukan sampah plastik yang memungkinkan adanya mikroplastik.
Untuk itu, Co.Ensis yang merupakan komunitas peduli lingkungan melakukan penelitian mikroplastik di air sedimen dan biota air Sungai Brantas pada bulan Februari-Maret 2022.
Dari 3 wilayah yang dilewati oleh Sungai Brantas, ditentukan 9 titik pengambilan sampel diantaranya yaitu Jembatan Lama Ploso, Kawasan Industri Ploso, Dam Karet Menturus, Kesamben, Gedeg, Jembatan Gajah Mada, Perning, Legundi dan Driyorejo.
Dari hasil penelitian Co.ensis menemukan bahwa semua sampel air, sedimen dan biota terkontaminasi mikroplastik dengan jumlah total 7540 partikel.
Rata-rata kelimpahan mikroplastik pada air permukaan sebesar 207 partikel/100L, pada kolom perairan sebesar 314 partikel/100 L. Sedangkan pada sedimen rata-rata kelimpahannya 83 partikel/50 gram.
Biota sungai Brantas telah terkontaminasi mikroplastik. Diantaranya yaitu ikan dengan rata-rata kelimpahan 159 partikel/ekor, crustacea dengan rata-rata kelimpahan 15 partikel/ekor dan pada Bivalvia sebanyak 23 partikel/ekor.
"Dari temuan hasil penelitian, kami khawatir terkait dampak mikroplastik pada lingkungan dan biota di Kali Surabaya," lanjut Ananta Putra.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait