SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pameran seni rupa ASF Art Exhibition yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Seni Rupa dan Desain (IKA SRD) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berhasil mencuri perhatian publik seni. Dengan menghadirkan lebih dari 50 karya dari 39 seniman lintas generasi, pameran ini bukan sekadar perayaan seni, tetapi juga menjadi ruang nostalgia dan refleksi perjalanan panjang seni rupa di UNESA.
Karya-karya yang dipamerkan mencakup rentang waktu dari angkatan 1979 hingga 2014, memperlihatkan keberagaman gaya dan medium seni. Dari lukisan realis hingga abstrak, karya kaligrafi modern, patung, hingga instalasi berbasis teknologi digital, pameran ini menjadi bukti evolusi seni rupa.
Wayan Setiadarma, seorang seniman sekaligus budayawan yang turut berpartisipasi, mengungkapkan bahwa pameran ini adalah cerminan perjalanan panjang seni rupa para alumni.
“Karya yang ditampilkan sangat beragam. Misalnya, kaligrafi modern karya Mas Anwar yang memadukan elemen tradisional dengan pendekatan modern. Ini menunjukkan bagaimana seni terus berkembang sesuai kepribadian masing-masing seniman,” ujarnya usai pembukaan pameran, Rabu (20/11/2024).
Sebagai salah satu seniman senior, Wayan memamerkan karya yang ia buat pada tahun 1983. Ia menyebut karyanya sebagai representasi era awal seni rupa alumni UNESA.
"Perjalanan ini luar biasa. Kini, kita bisa melihat berbagai medium seni, mulai dari batik modern hingga karya berbasis teknologi seperti cetak 3D," tambahnya.
Wayan juga menyoroti peran teknologi dalam memperluas kreativitas seniman. “Teknologi digital membuka banyak peluang baru. Dari sketsa digital hingga cetak 3D, semuanya mempermudah proses kreatif. Namun, penting juga menjaga keseimbangan dengan pendekatan manual, karena seni sejatinya adalah soal rasa,” jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait