SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) penuh waktu seringkali dianggap kurang menarik bagi orang tua karena durasi yang singkat dan tidak berlangsung setiap hari. Mengapa hal ini terjadi? Apa alasan di baliknya?
Irene Puti Damayanti, Praktisi PAUD dan Kepala Rumah Main Cikal, memberikan penjelasan berdasarkan pengalamannya. Ia melihat kembali tujuan PAUD dan mengaitkannya dengan kebutuhan anak usia dini.
Puti menjelaskan bahwa meskipun PAUD bertujuan mengenalkan anak pada aktivitas terstruktur dan interaksi sosial, mereka tetap membutuhkan waktu untuk bermain bebas dan mengeksplorasi.
"Kebutuhan anak usia dini adalah bermain dan memenuhi rasa ingin tahu dengan eksplorasi. Di sekolah, anak usia dini memang sejatinya akan mulai belajar mengikuti kegiatan yang berstruktur dan rutinitas yang teratur, namun, selebihnya tetap anak-anak membutuhkan waktu yang lebih besar untuk bermain bebas dan eksplorasi," ujar Puti.
Ia menambahkan bahwa jadwal 3x per minggu di Rumah Main Cikal, misalnya, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan belajar anak usia PAUD.
Terkait durasi, Puti mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalamannya selama puluhan tahun, anak-anak usia dini memiliki rentang fokus maksimal 1-2 jam.
"Durasi belajar (dari pengalaman kami di Rumah Main Cikal) bisa bervariasi lamanya tergantung jenjang usia, tujuan pembelajaran, hingga jenis kegiatan yang diberikan kepada anak," jelasnya.
Puti memberikan contoh penerapan bermain sambil belajar di Rumah Main Cikal. Untuk anak usia bayi 10 - 2 tahun, durasi belajar sambil bermain berlangsung selama 1 jam.
Eksplorasi kegiatan bermain di kelas per kedatangan juga bisa berkisar di durasi 60 - 90 menit. Durasi bisa lebih lama seperti 2 jam dengan kegiatan yang terbagi dalam sesi-sesi berupa kegiatan terstruktur dan juga kegiatan bermain bebas.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait