SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Baru dua bulan menjabat, Presiden Prabowo Subianto telah menarik perhatian dunia internasional. Penampilannya yang menonjol di panggung global, ditandai dengan masuknya namanya dalam daftar 10 pemimpin dunia yang patut diperhatikan di tahun 2025 versi The Straits Times, menunjukkan potensi Indonesia untuk memainkan peran yang lebih besar di kancah internasional.
The Straits Times, media terkemuka Singapura, tidak sekadar memuji, tetapi menganalisis langkah-langkah diplomasi Prabowo yang dinilai berani dan strategis.
Kunjungannya ke China dan Amerika Serikat dalam waktu berdekatan, serta partisipasinya di KTT APEC dan G20, dipandang sebagai bukti nyata Indonesia bertransformasi dari sekadar pengamat menjadi aktor kunci dalam percaturan politik global. Media tersebut bahkan memprediksi Prabowo berpotensi menjadi tokoh dominan di kawasan.
Namun, di balik sorotan internasional, pertanyaan krusial tetap mengemuka: apakah langkah-langkah diplomasi ini cukup untuk membawa Indonesia menuju kemajuan yang berkelanjutan? Apa visi dan strategi konkret yang akan dijalankan pemerintahan Prabowo untuk mewujudkan harapan tersebut?
Ulul Albab, akademisi dan Ketua ICMI Jawa Timur, memberikan perspektif yang penting dari dalam negeri. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan di kancah internasional harus diiringi oleh pembangunan yang kokoh di dalam negeri.
"Kita patut bangga atas pengakuan internasional ini, tetapi jangan sampai terlena," tegasnya.
Menurut Ulul Albab, kepemimpinan yang kuat bukan hanya diukur dari keberanian di panggung global, tetapi juga dari kemampuan membangun ekonomi yang kokoh, pendidikan yang merata, dan infrastruktur yang mumpuni.
Untuk itu dia menekankan pentingnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan akses pendidikan berkualitas, dan infrastruktur yang memadai sebagai fondasi kemajuan Indonesia.
Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk berpikir besar dan berani menghadapi tantangan, karena keberhasilan Indonesia di panggung dunia bergantung pada kerja sama dan komitmen seluruh rakyatnya.
Dengan kebijakan luar negeri yang lebih terbuka dan mengedepankan diplomasi konstruktif, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di kancah internasional.
Namun, Ulul Albab mengingatkan bahwa keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada pemerintah. "Kita semua punya andil dalam memajukan Indonesia," katanya.
"Ini bukan hanya tentang siapa yang memimpin, tetapi tentang bagaimana kita, sebagai bangsa, bergerak bersama ke arah yang lebih baik," sambungnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait