SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Media sosial sedang dihebohkan dengan fenomena Koin Jagat, sebuah aktivitas yang mengundang warga Surabaya, dari anak-anak hingga orang dewasa, untuk berburu koin yang tersebar di berbagai titik kota. Dalam video yang viral, para pemburu koin terlihat sibuk mencari di pedestrian, di bawah pot bunga, hingga tempat-tempat publik lainnya. Namun, di balik keseruannya, aktivitas ini menimbulkan dampak yang merugikan.
Sejumlah fasilitas umum (fasum) hingga taman kota mengalami kerusakan akibat ulah para pencari koin. Tanaman diinjak-injak, dan fasum menjadi tidak terawat. Selain itu, kegiatan ini juga berisiko bagi keselamatan para pencari koin yang terkadang kurang memperhatikan situasi sekitar.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengambil langkah antisipasi. “Kami sudah menugaskan anggota Satpol PP untuk menjaga taman dan fasum agar tidak dirusak. Selain itu, kami akan menyurati pengelola aplikasi Jagat untuk mengevaluasi mekanisme penyebaran koin serta memperhatikan keselamatan para pencari,” ujar Fikser pada Jumat (10/1/2025).
Melalui aplikasi Jagat, lokasi koin ditampilkan pada peta digital sehingga pencari bisa menemukannya di titik-titik tertentu, seperti di pinggir jalan, pedestrian, pot bunga, hingga pusat perbelanjaan. Namun, hingga kini, mekanisme penyebaran koin tersebut masih belum jelas, dan fenomena ini baru viral dalam beberapa hari terakhir.
Pemkot Surabaya tidak memiliki wewenang untuk memblokir aplikasi tersebut. Namun, mereka akan meminta operator aplikasi untuk lebih bertanggung jawab terhadap kerusakan fasum dan potensi bahaya bagi pencari koin.
“Misalnya, kalau koin diletakkan di pinggir sungai, bisa berbahaya kalau ada yang tercebur dan tidak bisa berenang,” tambah Fikser.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait