Jadwal pemberian makanan pun disesuaikan agar tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar:
1. PAUD menerima makanan di pagi hari.
2. SD pada pukul 09.00 WIB.
3. SMP dan SMA dijadwalkan pada siang hari.
“Kami ingin memastikan program ini berjalan lancar tanpa mengorbankan waktu belajar siswa. Pengaturan jadwal sudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenjang pendidikan,” tambah Yusuf.
Dalam program ini, sisa makanan yang tidak habis juga dikelola dengan baik oleh tim BGN untuk meminimalkan pemborosan. Pendekatan ini tidak hanya menekankan pentingnya konsumsi bergizi, tetapi juga tanggung jawab dalam mengelola sumber daya.
Program MBG diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan sadar akan pentingnya pola makan sehat.
“Ini bukan hanya soal makanan, tapi juga mendidik generasi penerus kita untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka sendiri,” ujar Yusuf.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, program ini membawa harapan besar untuk masa depan pendidikan dan kesehatan anak-anak Indonesia. Surabaya kini menjadi pelopor, menginspirasi daerah lain untuk mengikuti jejak ini.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait