JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID – Banjir di Jombang semakin parah, salah satunya di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Lokasi ini dilanda banjir akibat luapan Sungai Gunting, Sungai Pancir, dan Sungai Catakbanteng yang meluap setelah diguyur hujan deras.
Banjir yang terjadi sejak Selasa (21/1/2025) tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga menyapu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kademangan 3, memaksa sekolah tersebut meliburkan ratusan siswa hingga banjir surut.
Kasis Sulistyani, Kepala SDN Kademangan 3, menjelaskan bahwa proses belajar mengajar terhenti karena kondisi ruang kelas yang tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar. "Hari ini anak-anak libur sekolah, tetapi mereka tetap belajar secara daring dari rumah," ujar Kasis.
Total ada 111 siswa yang terdampak, dan mereka terpaksa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) hingga kondisi banjir membaik.
Banjir kali ini menggenangi tiga desa di Kecamatan Mojoagung, yaitu Desa Kademangan, Betek, dan Mancilan. Desa Kademangan tercatat sebagai yang paling parah terdampak, dengan 474 kepala keluarga (KK) terendam air. Tak hanya rumah-rumah warga, SDN Kademangan 3 juga terendam, memperburuk situasi pendidikan di wilayah tersebut.
Menurut Kasis, banjir yang terjadi sudah menjadi langganan, bahkan tahun ini sudah terjadi empat kali. "Banjir seperti ini sering terjadi. Setiap kali musim hujan, kami harus siap menghadapi kemungkinan banjir," tambahnya. Meski demikian, pihak sekolah sudah menyiapkan rencana untuk segera membersihkan halaman dan ruangan setelah air surut, agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan normal.
Selain berdampak pada pendidikan, banjir juga menyulitkan warga setempat. Sonadi, salah seorang warga Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi warga. "Meskipun air mulai surut, kami belum bisa beraktivitas normal. Kami belum menerima bantuan apapun dari pemerintah, bahkan makanan pun sangat dibutuhkan di sini," ujar Sonadi yang berharap segera mendapat bantuan.
Warga lainnya, Umar Yani (60), juga menuturkan bahwa banjir di desanya cukup parah. "Di jalan, airnya sampai 120 sentimeter, di dalam rumah sekitar 80 sentimeter, bahkan ada yang sampai 2 meter. Kami sudah terbiasa dengan banjir di sini," ungkap Umar. Meski kondisi memprihatinkan, Umar mengaku tidak mengungsi karena banjir sudah menjadi hal biasa di daerah tersebut.
Sementara itu, tim Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang langsung turun ke lapangan untuk memantau situasi. Imam Fauzi, anggota Pusdalops BPBD, menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada korban jiwa.
"Kami terus melakukan pemantauan dan pendataan terhadap warga terdampak. Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada laporan korban," jelasnya.
Banjir luapan sungai di Mojoagung, Jombang merendam pemukiman dan SDN Kademangan 3, menghentikan proses belajar mengajar. Ratusan siswa diliburkan, sementara warga menantikan bantuan pemerintah. Foto iNEWSSURABAYA/zainul
Masyarakat dan pihak sekolah berharap agar segera ada langkah nyata dari pemerintah untuk memberikan bantuan dan dukungan, agar mereka dapat segera pulih dan melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait