SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Surabaya diguncang fenomena mengejutkan, perkelahian remaja putri yang dipicu oleh saling ejek saat melakukan siaran langsung di TikTok. Tidak tanggung-tanggung, aksi ini bahkan berlangsung di depan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebelum akhirnya dihentikan oleh petugas Satpol PP.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser, mengungkapkan bahwa enam remaja putri diamankan dalam insiden tersebut. “Ada warga yang melintas dan melihat perkelahian ini. Mereka langsung melapor ke kantor kami,” jelas Fikser.
Dari pendataan, terungkap bahwa konflik ini berawal dari saling ejek selama siaran langsung di TikTok. Ejekan tersebut kemudian memanas hingga mengarah pada pertemuan fisik di dunia nyata.
“Dua pelaku, satu korban, dan tiga saksi kami amankan. Semua masih berstatus pelajar dan berumur sekitar 15 tahun,” tambah Fikser.
Tak hanya menghentikan perkelahian, Satpol PP juga menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A-PPKB) untuk melakukan pendekatan terhadap para remaja tersebut.
“Kami ingin memahami latar belakang masalah dan memberikan pendampingan khusus agar perilaku ini tidak terulang,” terang Fikser.
Langkah lebih lanjut juga melibatkan orang tua para remaja. Mereka diminta hadir untuk mengetahui aktivitas anak-anaknya di luar rumah, khususnya yang bersifat negatif. Fikser menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan media sosial oleh anak-anak.
“Orang tua harus tahu apa yang anak-anak akses di media sosial, dengan siapa mereka berinteraksi, dan bagaimana mereka menggunakannya. Pengawasan adalah kunci untuk mencegah hal-hal seperti ini,” ujar Fikser dengan tegas.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait