SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Konferensi Cabang (Konfercab) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Surabaya yang dijadwalkan berlangsung hari ini di Balai Pemuda Surabaya, batal digelar.
Kekecewaan dan ketegangan mewarnai suasana menjelang konferensi, yang dipicu oleh dugaan ketidakmampuan pimpinan GP Ansor Surabaya dalam mengonsolidasikan anggotanya.
Ratusan kader dan pengurus Ansor Surabaya yang telah berkumpul di Balai Pemuda sejak pagi, harus gigit jari karena konferensi yang salah satu agendanya memilih Ketua PC GP Ansor Surabaya, tak kunjung dimulai. Persoalan administrasi peserta menjadi pemicu ketegangan, dengan beberapa kali negosiasi yang tak membuahkan hasil.
"Sempat terjadi ketegangan antar pengurus di lokasi lantaran persoalan administrasi peserta Konfercab. Kondisi ini terus terjadi sampai sore hari meski beberapa kali negosiasi dilakukan," ujar salah satu sumber di lokasi.
Situasi ini akhirnya menarik perhatian Polrestabes Surabaya yang turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan. Kasat Intelkam AKBP Edi Hartono, mewakili Polrestabes, mengambil langkah untuk menghentikan kegiatan tersebut.
"Kewajiban kami adalah melakukan pengamanan, ketika ada kegiatan-kegoatan yang berpotensi mengganggu keamanan, maka kami selaku perwakilan negara harus hadir," tegas AKBP Edi Hartono.
Polrestabes Surabaya pun memutuskan untuk menunda pelaksanaan Konfercab GP Ansor Surabaya hingga pihak-pihak yang berkepentingan melakukan rekonsiliasi.
"Kami tidak ingin masuk terlalu jauh ke dalam internal Ansor, silakan lakukan rekonsiliasi untuk kemudian dijadwal ulang baik waktu maupun lokasinya, kami mohon maaf atas penundaan ini semua demi keamanan bersama," tambah AKBP Edi Hartono.
Kegagalan Konfercab ini menuai sorotan tajam dari kader dan pengurus Ansor Surabaya. Banyak yang menilai bahwa ketidakmampuan pimpinan GP Ansor Surabaya dalam mengonsolidasikan anggotanya menjadi penyebab utama.
"Kondisi ini sangat disayangkan, kenapa ada hal yang disengaja di awal oleh PC Ansor, karna banyak PAC dan Ranting yang sengaja dipersulit lolos verifikasi sebagai peserta. Bahkan sampai ada insiden penolakan yang frontal oleh pihak panitia sampai penyobekan surat mandat peserta, padahal secara administrasi mereka layak dan sah. Itulah hal utama yang memicu kondisi tidak kondusif," ungkap Ketua PAC Wonocolo, Muharrom Maghroby, salah satu peserta Konfercab.
Muharrom dan sejumlah pengurus Ansor di tingkat PAC dan ranting berharap pengurus pusat (PP) Ansor turun tangan untuk mengambil alih pelaksanaan Konfercab Ansor Surabaya.
"PP harus turun tangan, ini demi jalannya organisasi. Selama ini dilakukan oleh panitia yang sama maka ini akan stagnan kondisi ini, ini seharusnya sudah ranah pengurus pusat, wayahe mudun iki (saatnya turun ini,red)," tegas Muharrom.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait