Inovasi Briket Ramah Lingkungan dari Enceng Gondok Raih Medali Perunggu di IPITEx 2025, Ini Sosoknya

Saipul Yudi
Inovasi briket ramah lingkungan berbahan dasar enceng gondok, tempurung kelapa, dan kulit singkong sukses meraih medali perunggu di IPITEx 2025. Foto iNEWSSURABAYA/saipul

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Tiga inovator muda Indonesia, Mohammad Haryo Mukti, Deandra Ozora Nonika, dan Nabillah Eka Safitri, berhasil meraih Bronze Medal dan Appreciation Exhibiting pada ajang bergengsi International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2025 yang berlangsung di Thailand. Kejuaraan ini digelar pada 2-6 Februari 2025 dan diselenggarakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT).

Keberhasilan ini semakin menegaskan potensi luar biasa generasi muda Indonesia, terutama di bidang inovasi yang berdampak langsung pada kelestarian lingkungan. Produk inovatif mereka, briket ramah lingkungan yang terbuat dari enceng gondok, tempurung kelapa, dan kulit singkong, terbukti menjadi solusi efektif dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah organik.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengapresiasi karya para siswa yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Menurut Aries, semakin banyak ide inovatif yang muncul dari para siswa, yang menunjukkan bahwa iklim penelitian di sekolah-sekolah semakin berkembang.

"Prestasi ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia, khususnya Jawa Timur, memiliki potensi besar untuk mengembangkan inovasi yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," ungkap Aries. Ia juga menekankan pentingnya untuk terus menggali solusi dari berbagai masalah yang ada di masyarakat.

Mohammad Haryo Mukti, yang menjadi ketua tim peneliti SMAN 2 Lamongan, menjelaskan bahwa ide inovasi ini berawal dari permasalahan limbah yang sering mencemari lingkungan, terutama di perairan. Enceng gondok, tanaman yang sering dianggap sebagai hama di sungai dan tambak, menjadi bahan utama dalam pembuatan briket ini.

Tanaman tersebut dikenal tumbuh dengan cepat dan menghambat ekosistem air, sehingga pemanfaatannya dalam pembuatan briket akan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

"Enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk mengurangi dampak pencemaran air, sementara tempurung kelapa dan kulit singkong yang selama ini menjadi limbah pertanian, juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas briket," jelas Haryo, yang akrab disapa Ryo.

Briket inovatif yang dinamakan Briwer ini memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan briket konvensional. Briwer tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki emisi rendah, menghasilkan asap lebih sedikit, dan tidak mencemari udara. Selain itu, briket ini tidak beraroma menyengat, memiliki daya tahan tinggi, dan lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar.

Dengan waktu bakar yang lebih lama dan daya bakar yang optimal, Briwer menjadi alternatif yang ideal untuk berbagai sektor, seperti rumah tangga, industri kuliner, usaha kecil dan menengah (UKM), serta sektor pertanian dan perikanan.

Proses pembuatan briket Briwer dimulai dengan pengumpulan dan pengeringan bahan baku seperti enceng gondok, tempurung kelapa, dan kulit singkong. Selanjutnya, bahan-bahan tersebut melalui proses karbonisasi untuk menghasilkan arang berkualitas tinggi.

"Arang dari tempurung kelapa dan kulit singkong kami olah melalui proses karbonisasi untuk meningkatkan kandungan karbon. Setelah itu, kami haluskan semua bahan menjadi serbuk dan mencampurnya dengan bubuk kulit singkong sebagai perekat alami," kata Ryo.

Proses selanjutnya adalah percetakan dan pengeringan. Campuran arang dan bubuk kulit singkong dicetak dengan bentuk silinder atau kotak, kemudian dikeringkan hingga kadar airnya rendah. Hal ini penting untuk memastikan briket dapat terbakar dengan efisien dan bertahan lama.

Aries Agung Paewai menambahkan bahwa pihaknya akan terus mendukung berbagai inovasi yang diciptakan oleh para siswa. Dinas Pendidikan Jatim berkomitmen untuk menyediakan wadah bagi siswa untuk terus mengasah dan mengembangkan ide-ide inovatif mereka. Inovasi-inovasi seperti ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mempermudah kehidupan sehari-hari.

"Baik itu produk maupun aplikasi, saya mendorong para siswa untuk terus menggali ide dan menciptakan karya yang memiliki dampak positif bagi masyarakat," pungkas Aries.

Dengan inovasi seperti Briwer, Indonesia dapat terus mengembangkan solusi berkelanjutan yang bermanfaat untuk lingkungan dan kehidupan manusia. Terus dukung anak-anak muda ini dalam perjalanan mereka menuju perubahan yang lebih baik!

 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network