Hubungan Kerajaan Surabaya dan Mataram, Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui, Ada Kisah Intrik Istana

Arif Ardliyanto
Ilustrasi pernikahan politik antara Mataram dan Surabaya di era Sultan Agung. Foto iNEWSSURABAYA/Sindonews

Namun upaya mereka untuk menggulingkan posisi sang putra mahkota berakhir sia-sia. Sunan tetap memihak kepada putranya, meski sempat membuangnya dari istana untuk beberapa waktu. Setelah masa pengasingan, ia kembali menerima didikan dari gurunya yang setia, si Tumenggung Mataram tua.

Dari pernikahan politis tersebut, lahirlah dua anak. Anak pertama meninggal dalam usia muda, sementara anak kedua kelak naik tahta sebagai Sunan Mangkurat II. Namun, kebahagiaan itu berumur pendek. Sang ibu wafat 40 hari setelah melahirkan, menandai kisah pilu di balik kekuasaan dan politik kerajaan.



Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network