Siapa sangka Kota Surabaya pernah mendapat serangan senjata biologis. Tak tanggung-tanggung, akibat serangan biologis tersebut banyak masyarakat yang menderita penyakit hingga tewas terkena serangan senjata mematikan tersebut.
Kisah serangan senjata biologis terjadi ratusana tahun silam. Saat itu, Raja Kesultanan Mataram, Sultan Agung memiliki perubahan target penaklukan wilayah. Dimana dulu, target utama yang jadi bidikan adalah Banten. Namun, Sultan Agung gagal menaklukan Banten.
Kegagalan inilah yang membuat Sultan Agung melakukan ekspedisi untuk menaklukan wilayah timur Jawa. Wilayah tersebut berada dibawah kekuasaan Kadipaten Surabaya yang terus memiliki perkembangan cepat.
Akhmad Saiful Ali menuturkan, penaklukan itu dalam hasil penelitiannya untuk tesis di IAIN atau UINSA Sunan Ampel Surabaya berjudul "Ekspansi Mataram terhadap Surabaya Abad ke 17: Tinjauan Historis Tentang Penaklukan Surabaya oleh Mataram abad ke 17".
Kadipaten Surabaya yang saat ini menjadi pusat Kota Surabaya duhulunya merupakan kerajaan besar usai terpecahnya Kesultanan Demak menjadi tiga bagian pada abad ke-16. Selain Kadipaten Surabaya, pada abad 17 terdapat dua kekuatan besar yakni Kesultanan Banten di Jawa Barat, dan Kesultanan Mataram di Jawa Tengah.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait