
BATU – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, memberikan apresiasi tinggi terhadap Indonesian Heritage Museum yang berlokasi di Jatim Park 1, Kota Batu, Malang. Hal ini disampaikannya Sabtu malam (19/4/2025) setelah meninjau langsung ratusan artefak bersejarah yang tersimpan di museum tersebut.
Didampingi Founder Yayasan d'Topeng Kingdom Group, Reno Halsamer, dan Ketua Umum DPP Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma, Menteri Fadli Zon tampak terkesan dengan koleksi yang mencakup berbagai periode sejarah Indonesia.
"Ini peninggalan kebudayaan Dong Son," ujar Menteri Fadli Zon saat mengamati koleksi perunggu. Ia juga menunjukkan ketertarikannya pada koleksi wayang potehi, menandakan pengetahuan luasnya tentang sejarah dan budaya.
"Saya sangat mengapresiasi keberadaan Indonesian Heritage Museum ini, karena merupakan bentuk sebuah kecintaan dan edukasi," tambahnya.
Menteri Fadli Zon menekankan pentingnya peran museum dalam pelestarian budaya. Ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 469 museum, dan Indonesian Heritage Museum menjadi contoh museum swasta yang berperan aktif dalam upaya tersebut.
Museum, menurutnya, juga berfungsi sebagai wahana rekreasi dan literasi, khususnya dengan pemanfaatan teknologi informasi dan AI. Tingginya kunjungan mencapai 13 ribu pengunjung pada musim liburan lalu menunjukkan potensi besar museum sebagai destinasi wisata edukatif.
"Museum ini merupakan bagian penting warisan budaya, menampilkan koleksi dari zaman prasejarah hingga era modern, termasuk kebudayaan Dong Son dan etnografi Nusantara," jelas Menteri Fadli Zon.
"Ini bisa menjadi bagian penting untuk para pengunjung melihat heritage Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sementara untuk memperdalam, bisa datang ke daerahnya masing-masing," tambahnya.
Ia juga berharap agar museum dapat dilengkapi dengan merchandise dan coffee shop, seperti yang umum ditemukan di museum luar negeri.
Reno Halsamer, Founder Yayasan d'Topeng Kingdom Group, pengelola Indonesian Heritage Museum, menjelaskan bahwa yayasan tersebut bertujuan untuk menyelamatkan budaya Indonesia, dan museum ini merupakan langkah awal dalam upaya tersebut.
"Indonesian Heritage Museum ini merupakan museum pertama dari Yayasan d'Topeng Kingdom Group," katanya.
Sebagai bentuk penghormatan, Menteri Fadli Zon memberikan cinderamata berupa buku karyanya yang berjudul Keris Lombok, yang ditulis bersama Basuki Teguh Yuwono. Sebaliknya, Reno Halsamer memberikan wayang golek kepada Menteri Fadli Zon.
Indonesian Heritage Museum sendiri memiliki 17 zona pameran, dimulai dari migrasi Austronesia di zaman prasejarah hingga peradaban Hindu-Budha di Nusantara, mencakup kebudayaan Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, NTT, Papua, Sumatera, Sulawesi, dan peradaban peranakan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait