Tagih Janji Wali Kota, Nelayan Surabaya Merasa Dipermainkan

Trisna Eka Adhitya
Kekecewaan tergambar dari wajah nelayan-nelayan Surabaya yang menunggu janji Wali Kota Surabaya untuk pemberdayaan nelayan

Dia menuturkan, Wali Kota Surabaya sudah pernah diberi tahu oleh para nelayan tentang persoalan ini. Bahkan, kala itu, Eri Cahyadi sampai menangis mendengarkan kisah para nelayan yang semakin terhimpit keadaannya di masa pandemi Covid-19.

"Karena itulah akhirnya ada program pemberdayaan nelayan yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan," jelas dia.

Kala itu, ketika Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian masih dijabat Yuniarto Herlambang, ia memanggil Kelompok Usaha Bersama (KUB) 30 persen dulu untuk pemberdayaan. Akhirnya, program yang dianggarkan Rp 20 miliar sudah berjalan dua kali, yakni pada  November dan Desember 2021.

Selanjutnya, pada Januari 2022  KUB-KUB diundang lagi untuk penambahan kuota 30 persen. Menjelang Februari, persoalan mulai datang seiring pergantian Kepala Dinas KPP dari Yuniarto Herlambang ke Antiek Sugiharti. Pergantian inilah yang membuat program pemberdayaan nelayan jadi macet.

Pada Februari 2022, Kepala Dinas KPP Pemkot Surabaya, Antiek Sugiharti mengumpulkan para KUB nelayan dan mereka disodori dua opsi, pemberdayaan nelayan diteruskan atau diberi bantuan alat tangkap nelayan. "Karena untuk pemberdayaan nelayan mekanismenya sulit. Katanya seperti itu," tutur Hamidi.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network