Selain memiliki fasilitas canggih, MNP juga terintegrasi dengan jalan tol yang menghubungkan Makassar dengan kota-kota penyangga di Sulawesi Selatan. Komoditas unggulan seperti rumput laut, nikel, ikan beku, jagung, hingga kelapa rutin dikirim dari pelabuhan ini. MNP pun disiapkan sebagai main hub port peti kemas domestik untuk kawasan timur Indonesia.
“MNP memiliki kolam dermaga dengan kedalaman minus 16 meter dan dilengkapi 6 unit quay container crane, dua di antaranya bertipe post panamax. Ini memungkinkan kapal besar berkapasitas lebih dari 3.000 TEUs bersandar langsung di MNP,” tambah Widyaswendra.
Ketua DPC INSA Makassar, Zulkifli Zahril, menyambut baik rencana percepatan pemindahan aktivitas ke MNP. Ia menilai pertumbuhan arus peti kemas dan ukuran kapal yang makin besar membutuhkan fasilitas pelabuhan yang memadai.
“Dengan fasilitas MNP yang lengkap, kami optimistis pelayaran internasional akan membuka layanan ke Makassar,” katanya.
Hal senada diungkapkan Dwi Indriyani, Branch Manager SITC Indonesia Makassar. Menurutnya, MNP menawarkan fasilitas sesuai kebutuhan perusahaan pelayaran internasional.
“Kami memiliki jadwal kapal mingguan dengan volume bongkar muat rata-rata 350 box, bahkan bisa mencapai 500 box saat ekspor rumput laut meningkat. Saat fasilitas longroom dan lainnya siap, kami siap pindah dari TPM ke MNP,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
