Di sektor pendidikan, Khofifah mengatakan bahwa kerja sama ada yang sudah berjalan, yakni di Cyber Defense Academy di KEK Singhasari dengan menggunakan kurikulum dan dosen dari India.
"Kita harapkan bahwa transformasi pengetahuan dan IT ini bisa diberikan penguatan pada Jawa Timur," imbuhnya.
Lebih lanjut, Khofifah juga membahas program beasiswa Pemerintah India untuk mahasiswa dan birokrat Jawa Timur, menawarkan peluang peningkatan sumber daya manusia.
"Apakah kita yang mengirim ke India atau para pakar dari India yang akan dikirim ke Jawa Timur," jelasnya, merujuk pada kemungkinan pengiriman ASN untuk pelatihan di India. Beasiswa ini mencakup jenjang S1, S2, dan S3.
Dalam bidang pariwisata, Khofifah mendorong peningkatan kunjungan wisatawan India ke Jawa Timur, menawarkan destinasi unggulan seperti Air Terjun Madakaripura dan Tumpak Sewu, Blue Fire Kawah Ijen, Gunung Bromo, dan Gili Iyang Sumenep dengan oksigen terbaik kedua di dunia.
"Dubes merekomendasikan kerja sama antara Bali dan Jawa Timur dalam satu paket promosi wisata," kata Khofifah.
Dubes Chakravorty menyetujui usulan tersebut dan mengungkap perlunya kerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Gubernur Bali, dan Gubernur Jawa Timur untuk mempromosikan paket wisata guna menarik lebih banyak wisatawan ke Jawa Timur. Ia juga membahas peluang kerja sama di bidang bisnis dan investasi.
Pertemuan ini menandai langkah awal yang penting dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-India, khususnya antara Jawa Timur dan India, mengarahkan pada kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai sektor.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
