Ulul Albab merekomendasikan pendekatan yang lebih komprehensif. "Daripada terjebak perdebatan, umat Islam di Indonesia bisa memperbanyak doa sepanjang hari Arafah (waktu lokal), dan memaksimalkan doa saat waktu wukuf di Arafah (16.00-22.00 WIB)," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa ini merupakan ikhtiar spiritual yang insya Allah tidak akan sia-sia, mengikuti teladan Rasulullah SAW untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa di waktu-waktu mustajab.
Selain berdoa, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa Arafah. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah, menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim).
Amalan sunnah lainnya yang dapat dilakukan meliputi dzikir, istighfar, tahlil, tahmid, takbir, berdoa untuk keluarga dan umat Islam, serta bersedekah.
"Meskipun secara fisik jauh dari Arafah, kita tetap dapat hadir secara spiritual. Dengan niat tulus, hati khusyuk, dan doa yang khusyuk, kita dapat merasakan rahmat Allah di hari mulia ini," tuturnya.
"Mari sambut Hari Arafah dengan penuh kesungguhan. Manfaatkan waktu antara pukul 16.00 hingga 22.00 WIB sebagai waktu khusus untuk berdoa dan bermunajat. Semoga Allah SWT menerima doa-doa kita," tutup Ulul Albab.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
