Faruk Efendi, warga Desa Kademangan, mengungkapkan bahwa air mulai masuk ke rumah warga sekitar pukul 05.30 WIB. Menurutnya, ketinggian air di halaman rumah mencapai dua meter, sedangkan di dalam rumah sekitar satu meter.
"Air masuk perlahan sejak subuh, dan saat ini ketinggian sudah cukup mengkhawatirkan. Tapi kami tetap bertahan karena ini bukan pertama kalinya," ujarnya.
Faruk menjelaskan, banjir terjadi hampir setiap kali hujan deras turun di wilayah Jombang. Sungai Catakbanteng dan Kaligunting secara rutin meluap karena daya tampungnya sudah tidak memadai.
Pemerintah daerah Jombang disebut telah melakukan langkah-langkah awal untuk menangani banjir, seperti normalisasi aliran sungai. Namun, sejumlah pihak menilai bahwa penanganan banjir tidak cukup dilakukan secara parsial. Perlu pendekatan menyeluruh mulai dari pengelolaan kawasan hulu, peningkatan kapasitas saluran air, hingga perencanaan tata ruang yang adaptif terhadap bencana.
“Penanganan banjir seperti ini harus dirancang secara menyeluruh agar genangan tidak bertahan lama dan warga tidak terus-menerus menjadi korban,” kata salah satu aktivis lingkungan setempat.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
