MAKKAH, iNewsSurabaya.id – Ibadah haji tahun ini di Tanah Suci Makkah masih menyisakan sejumlah tantangan, terutama terkait akomodasi dan koordinasi jamaah. Salah satu persoalan yang mencuat adalah terpisahnya sejumlah jamaah haji dari anggota keluarganya, yang tentu menjadi pengalaman emosional tersendiri di tengah kekhusyukan menjalankan rukun Islam kelima.
Kondisi ini dialami langsung oleh seorang jamaah asal Karangrayu, Grobogan, Jawa Tengah, Umi Mubarokah. Dalam wawancara eksklusif dari Makkah bersama Pengasuh Pondok Pesantren Miftahus Sa’adah Wirosari, KH. Moh. Nur Cholis M. Bsa., S.Pd.I., M.M., Umi mengungkapkan bahwa ia tidak menginap di hotel yang sama dengan suaminya.
“Hotel saya dengan suami memang terpisah. Tapi Alhamdulillah, kita masih bisa berkomunikasi dengan baik. Kami tetap saling memberi kabar dan mendukung satu sama lain dalam menjalankan ibadah ini,” tutur Umi dengan wajah penuh ketegaran.
Walaupun menghadapi keterbatasan dan tantangan, Umi Mubarokah menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang menurutnya telah mulai melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Salah satu bentuk nyata dari perbaikan tersebut adalah peningkatan fasilitas transportasi dari Arafah menuju hotel para jamaah.
“Kita bersyukur ada Keputusan Pak Menteri untuk memperbaiki kekurangan. Di antara persoalan seperti perjalanan dari Arafah ke hotel, Alhamdulillah kini kami mendapatkan fasilitas yang memenuhi standar yang cukup bagus,” ungkapnya penuh syukur.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
