Gelaran Eksotika Bromo 2025 Angkat Isu Konservasi Lewat Seni dan Budaya

Ali Masduki
Gladi kotor Eksotika Bromo 2025, Jumat (20/6). Gelaran Eksotika Bromo 2025 akan kembali menyemarakkan lautan pasir Gunung Bromo pada tanggal 21-22 Juni 2025. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

PROBOLINGGO, iNewsSurabaya.id – Gelaran Eksotika Bromo 2025 akan kembali menyemarakkan lautan pasir Gunung Bromo pada tanggal 21-22 Juni 2025. Acara budaya kolosal ini menyajikan perpaduan yang apik antara seni tradisional dan keindahan alam Gunung Bromo, sekaligus mengusung tema penting "Satu Orang, Satu Pohon" sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Heri Lentho, pembina sekaligus penata skenografi kelompok seni Jatiswara, menjelaskan bahwa Eksotika Bromo tahun ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya memilih tema ini karena pentingnya keberadaan pohon dalam menjaga konservasi dan keseimbangan ekosistem di kawasan Bromo. 

"Setiap tahun, wilayah ini menghadapi bencana seperti banjir dan longsor yang semakin sering terjadi akibat alih fungsi lahan yang tidak terkendali," ungkap Heri Lentho, disela gladi kotor Eksotika Bromo 2025, Jumat (20/6).

Acara akan dibuka dengan Kidung Tengger diiringi pentas seni dari berbagai komunitas lokal dan Nusantara, termasuk Reog Benggolo dari Pasuruan, Jaranan, Baleganjur, serta pertunjukan unik berupa opera pohon dan drama perkusi yang menceritakan kisah Joko Seger dan Roro Anteng. 

"Versi drama yang biasanya acapella di wilayah lain, kami kreasikan dengan musik perkusi yang mengkolaborasikan berbagai kesenian Tengger," tambah Heri. Acapella adalah jenis musik yang dibawakan tanpa iringan alat musik.

Selain hiburan, Eksotika Bromo juga mengajak masyarakat hadir untuk turut serta menanam pohon sebagai aksi nyata pelestarian lingkungan. 

"Setiap orang berkontribusi dengan menanam satu pohon, sebagai simbol cinta kami terhadap bumi yang memberikan berkah tanpa henti meski terkadang menimbulkan bencana," jelas Heri Lentho.

Pentas seni ini melibatkan hampir 600 pemain dari berbagai daerah di Indonesia, dari Padang, Jambi hingga Bali, dan diperkirakan total pemain mencapai seribu dalam dua hari pagelaran. Kegiatan ini juga didukung oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNPTS) yang menyediakan lahan konservasi untuk program penanaman pohon berkelanjutan.

Eksotika Bromo kini telah memasuki tahun ke-8 pelaksanaannya dan berhasil menjadi acara prioritas nasional yang mendapat perhatian dari Kementerian Kebudayaan. 

"Ini adalah kebanggaan bagi Jawa Timur, karena Eksotika Bromo merupakan satu-satunya event di wilayah ini yang dilabeli prioritas kementerian," ungkap Heri.

Meski menghadapi tantangan izin dan pengelolaan ruang terbuka, panitia tetap berkomitmen menghadirkan gelaran berkualitas dengan nuansa modern namun tetap mempertahankan kelestarian budaya dan alam Bromo. 

Bupati Probolinggo dijadwalkan membuka acara dan turut membacakan puisi, sementara tim kurator dari kementerian juga siap mendukung pelaksanaannya.

"Harapannya para penonton, terutama generasi muda, bisa menikmati pertunjukan dengan nyaman dan menyerap nilai-nilai cinta lingkungan serta budaya yang kami tampilkan," pungkas Heri Lentho.
 

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network