Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Sosiolog Unair Bilang Begini

Ali Masduki
Vaksin booster sebagai syarat mudik. (Foto: Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Penetapan aturan vaksin booster sebagai syarat mudik mendapatkan berbagai macam respon dari masyarakat. Banyak masyarakat yang mendukung langkah ini, namun tidak sedikit pula yang menolak.

Menyoroti isu tersebut, Prof Dr Bagong Suyanto Drs MSi, guru besar Universitas Airlangga (UNAIR) berpendapat bahwa keputusan itu memang merupakan upaya yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah. 

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menjelaskan terdapat pola dimana terjadi kenaikan kasus penularan virus Covid-19 pada saat libur panjang. Langkah pemerintah untuk menerapkan aturan ini menandakan bahwa pemerintah sudah belajar dari kasus-kasus sebelumnya.

“Saya kira aturan ini sudah tepat,” sambung pria kelahiran Kertosono ini.

Ia menerangkan bahwa masyarakat merupakan salah satu instrumen yang penting dalam pengendalian angka penularan virus Covid-19. Di sisi lain, kegiatan mudik merupakan tradisi yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat.

“Bagi masyarakat, mudik itu syarat nilai, norma, dan kerinduan akan keluarga,” ujarnya.

Karenanya, pasti akan ada perubahan dalam perilaku masyarakat untuk menyesuaikan dengan aturan ini. 

“Ada penyiasatan yang dilakukan masyarakat, misalnya dengan mudik lebih awal atau memanfaatkan jalan tikus,” tutur mantan konsultan UNICEF.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network