Sensasi Pedas dalam Tradisi Kuliner Indonesia: Lebih dari Sekadar Rasa, Ini Maknanya

Arif Ardliyanto
Diskusi kuliner bertajuk Ngobrol Baik Bareng ABC, sejumlah narasumber berbagi pandangan soal pentingnya sensasi pedas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Foto iNewsSurabaya.id/ist

Felicia Julian, Marketing R&D Director ABC Indonesia yang turut hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa bagi banyak keluarga di Indonesia, sambal bukan hanya pelengkap makanan, tetapi juga unsur yang menyatukan. 

“Saat makan bareng, sambal sering jadi pusat perhatian. Bisa jadi bahan obrolan, bisa juga jadi pemicu tawa,” katanya.

Sementara itu, Astrid Enricka, seorang pegiat kuliner lokal, menyebut bahwa ungkapan “makan belum lengkap tanpa sambal” sudah seperti mantra di meja makan orang Indonesia. Bahkan di sejumlah daerah, jenis sambal tertentu bisa mencerminkan identitas budaya atau kekerabatan sebuah komunitas.

“Pedas bisa jadi pelepas stres. Kadang kalau lagi capek, makan pedas bisa bikin mood balik lagi. Apalagi kalau dinikmati rame-rame, efek positifnya makin terasa,” tambahnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa sambal dan rasa pedas bukan hanya bagian dari hidangan, melainkan juga elemen yang memperkuat relasi antaranggota keluarga. Dari dapur hingga meja makan, dari generasi ke generasi, sensasi pedas terus hidup dan berevolusi dalam tradisi kuliner Indonesia.

Dengan ragam varian sambal yang kini tersedia di pasaran—dari yang ringan hingga super pedas—masyarakat semakin dimanjakan untuk mengeksplorasi rasa sesuai selera. Lebih dari sekadar bumbu, pedas kini menjadi bahasa universal dalam merayakan momen kebersamaan.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network