SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Semangat tinggi terpancar dari para siswa perwakilan Jawa Timur saat dilepas langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk mengikuti Lomba Kompetensi Siswa Pendidikan Menengah (LKS Dikmen) tingkat nasional 2025. Sebanyak 45 kontingen siap bertarung di 37 bidang lomba kompetensi dan satu bidang eksibisi yang akan berlangsung di DKI Jakarta dan Jawa Barat, mulai 27 Juli hingga 1 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan harapan besar agar Jawa Timur kembali meraih gelar Juara Umum untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, setelah sukses di tahun 2023 dan 2024.
“Semoga kontingen Jatim bisa kembali dengan membawa Juara Umum yang ketiga kali berturut-turut. Tampilkan yang terbaik dan harumkan nama Jawa Timur,” ujarnya penuh semangat, Sabtu (26/7/2025).
Khofifah juga mendoakan kesehatan dan kelancaran bagi seluruh peserta selama mengikuti rangkaian lomba. Ia menekankan pentingnya sportivitas, kerja keras, dan optimisme sebagai kunci kesuksesan.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyebut tahun 2025 sebagai momen krusial. Pasalnya, tahun ini menjadi peluang emas untuk mencetak sejarah dengan meraih hattrick gelar Juara Umum. Untuk itu, Jatim menargetkan minimal 18 medali emas.
“Dua tahun terakhir kita sukses. Tahun ini, anak-anak terbaik Jawa Timur harus menunjukkan prestasi maksimal di tingkat nasional,” tegas Aries.
Demi memastikan kesiapan optimal, Dindik Jatim membentuk Tim Sukses LKS Dikmen, yang terdiri dari unsur kepala dinas, kepala bidang, kepala sekolah, dan pembimbing siswa. Tim ini tidak hanya mendampingi teknis lomba, tetapi juga mengatur logistik, akomodasi, hingga kesiapan mental peserta.
Bulan lalu, tim Sukses bahkan dikirim untuk meninjau langsung venue lomba di lima lokasi berbeda yang tersebar di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Langkah ini dilakukan untuk memberikan gambaran nyata pada peserta, sekaligus mengantisipasi tantangan logistik seperti akses transportasi dan fasilitas.
“Pengalaman tahun lalu di Lampung mengajarkan pentingnya survei lebih awal. Maka tahun ini kita pastikan peserta benar-benar siap, baik secara teknis maupun mental,” ujar Aries.
Ketua Tim Sukses, Agustina, yang juga Kepala SMKN 1 Buduran, menuturkan bahwa penyebaran lokasi lomba menjadi tantangan tersendiri.
“Dulu biasanya satu lokasi, sekarang terbagi lima lokasi dengan jarak yang cukup jauh. Maka tim ini dibentuk agar kebutuhan peserta terakomodir, mulai dari makan hingga ketepatan waktu hadir lomba,” jelasnya.
Selama dua bulan terakhir, para kontingen menjalani pemusatan latihan (training center) untuk meningkatkan kompetensi teknis dan kesiapan psikologis. Latihan ini mencakup simulasi lomba, pendampingan guru ahli, serta pelatihan mental agar para peserta lebih percaya diri dan tangguh saat tampil di panggung nasional.
Meski persiapan berjalan matang, Jawa Tengah tetap dianggap sebagai lawan tangguh yang harus diwaspadai.
“Kompetisi pasti ketat. Tapi kita percaya dengan persiapan maksimal dan semangat juang tinggi, hasil terbaik bisa kita raih bersama,” tutup Agustina.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
