Sebelumnya, PT Terminal Teluk Lamong telah sukses menerapkan sistem ini di TPK Teluk Lamong sejak 11 Juni 2025. Kini giliran dua terminal lain di kawasan Tanjung Perak menyusul, sebagai bagian dari visi besar digitalisasi logistik nasional.
Direktur Utama TTL, David Pandapotan Sirait, menyatakan bahwa implementasi TBS merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memberikan layanan berbasis teknologi.
"Dengan sistem ini, kedatangan truk jadi lebih terkendali, waktu tunggu kendaraan bisa ditekan, dan kemacetan di sekitar terminal dapat diminimalisir," kata David.
TBS bukan hanya soal teknologi, tetapi juga bentuk keseriusan Indonesia dalam menciptakan ekosistem logistik yang terintegrasi, efisien, dan berdaya saing tinggi. Dengan mengelola arus barang dan kendaraan secara presisi, Pelabuhan Tanjung Perak diharapkan menjadi contoh pelabuhan modern yang mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
