Safira, salah satu peserta yang timnya meraih juara 2, mengaku ketagihan mengikuti lomba ini.
“Tahun lalu aku ikut, jadi udah punya chemistry sama tim. Seru banget karena kita gak bisa lihat lawan. Momen ini bikin aku makin dekat sama teman sekelas,” ujarnya.
Tak hanya pemain, para pendukung pun mencuri perhatian. Kelas XII-3 misalnya, tampil totalitas membawa terompet, memakai bando lucu, hingga membuat poster dengan slogan nyentrik “Menang Kalah Pikir Keri, Penting Berak-Berok”. Aksi mereka mengantarkan gelar Best Supporter.
HUT RI ke-80 di SMA Wijaya Putra: Meriah dengan Lomba Estafet Kardus dan Voli Terpal yang Bikin Ngakak. Foto iNewsSurabaya/wulan Safira
Tak mau kalah, beberapa kelas lain berinovasi menggunakan panci sebagai pengganti drum, menambah riuh suasana lapangan.
Ketua pelaksana, Octaviani, menegaskan bahwa tujuan lomba ini bukan hanya hiburan, tetapi juga pembelajaran.
“Hampir semua lomba butuh kerja sama. Ini selaras dengan tema GROW, agar siswa bisa belajar berkomunikasi, saling merangkul, dan berkembang bersama,” jelasnya.
Dua hari perayaan ini menegaskan satu hal: kemenangan bukan hanya milik yang bertanding di arena, tapi milik seluruh warga sekolah yang hadir dan bersatu dalam semangat kebersamaan. Inilah yang membuat HUT RI ke-80 di SMA Wijaya Putra tak sekadar serangkaian lomba, melainkan perayaan hangat yang penuh tawa dan cerita tak terlupakan.
Penulis :
Wulan Safira
Jurnalis SMA Wijaya Putra.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
