Detik-detik Mencekam Kecelakaan Bus Pariwisata di Gunung Bromo Jalan Raya Sukapura, 6 Nyawa Melayang
PROBOLINGGO, iNewsSurabaya.id – Perjalanan wisata menuju Gunung Bromo berubah menjadi tragedi berdarah. Sebuah bus pariwisata bernopol P 7221 UG mengalami rem blong dan menabrak pagar rumah warga di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 11.45 WIB.
Akibat insiden itu, enam orang meninggal di tempat dan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Bus yang dikemudikan Albahri, warga Jember, membawa sekitar 55 penumpang yang sedang dalam perjalanan wisata menuju kawasan Gunung Bromo. Namun di tengah perjalanan, laju kendaraan mendadak tak terkendali.
Menurut keterangan saksi mata, Abidin (30), warga setempat, bus melaju kencang dari arah selatan ke utara sebelum menabrak pagar rumah.
“Bus itu tiba-tiba meluncur liar, tak bisa dihentikan. Lalu menabrak pagar rumah di sisi kanan jalan. Suaranya menggelegar, seperti ledakan,” tutur Abidin dengan wajah pucat.
Benturan keras membuat badan bus ringsek. Jeritan penumpang bercampur dengan kepanikan warga sekitar. Situasi di lokasi kejadian pun berubah mencekam.
Petugas gabungan bersama warga segera melakukan evakuasi. Seluruh korban, baik yang meninggal maupun luka-luka, dibawa ke RS Tongas, Probolinggo. Seorang relawan yang ikut mengevakuasi menyebut suasana begitu memilukan.
“Kami menemukan korban terjepit di kursi, sebagian dalam kondisi tidak sadarkan diri. Warga langsung membantu mengangkat mereka keluar,” ucapnya.
Polisi dari Satlantas Polres Probolinggo telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dugaan awal, penyebab kecelakaan adalah rem blong. Namun aparat masih mendalami penyebab pasti, termasuk kondisi kendaraan sebelum berangkat.
Kapolsek Lumbang, yang turun langsung ke lokasi, mengatakan pihaknya akan memanggil pengelola bus dan sopir untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Kami masih menyelidiki penyebab utama. Saat ini fokus kami adalah memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis,” jelasnya.
Peristiwa nahas ini menyisakan duka bagi keluarga korban. Sejumlah penumpang yang selamat tampak masih syok. Tragedi yang seharusnya menjadi momen liburan ini berubah menjadi hari penuh kesedihan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
