Sebelum musibah terjadi, pada pagi hingga siang hari dilakukan pengecoran akhir di lantai tiga. Meski proses cor selesai, diduga penopang bangunan tidak cukup kuat menahan beban. Akibatnya, konstruksi tidak mampu menahan tekanan dan akhirnya runtuh.
“Sepertinya penopang cor tidak kuat menahan beban, sehingga menekan ke bawah dan ambruk,” jelas Kiai Abdus Salam.
Musibah ambruknya mushala ini memicu keprihatinan mendalam dari para wali santri, alumni, dan masyarakat luas. Banyak doa dan simpati mengalir, agar keluarga besar Ponpes Al-Khoziny diberikan ketabahan serta kekuatan menghadapi cobaan berat ini.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
