SIDOARJO, iNewsSurabaya.id – Puskesmas kini menjadi garda terdepan dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo. Melalui gerakan kolaboratif bersama pemerintah desa dan sektor swasta, Puskesmas Buduran memperkuat perannya dalam memberikan edukasi kesehatan ibu dan anak, sekaligus mengawal tumbuh kembang balita agar tidak mengalami stunting.
Salah satu langkah nyata dilakukan dengan Sosialisasi Kesehatan Ibu dan Anak di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Rabu (1/10/2025). Kegiatan ini melibatkan kader posyandu, tenaga kesehatan desa, serta masyarakat setempat, dengan dukungan PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Juanda.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari gerakan Puskesmas Buduran dalam memperkuat sistem deteksi dini stunting, terutama melalui peningkatan kapasitas kader posyandu.
“Kami berupaya agar kader memiliki kemampuan mengukur, mencatat, dan memantau tumbuh kembang anak secara lebih akurat. Semua data ini penting untuk menentukan langkah intervensi yang tepat,” ujar Machwijatul Aniqoh, tenaga kesehatan dari Puskesmas Buduran.
Selain pelatihan teknis, Puskesmas juga memberikan edukasi gizi dan menu sehat bagi bayi usia 0–2 tahun, yang disesuaikan dengan kebutuhan tumbuh kembang anak. “Pemberian asupan gizi seimbang menjadi kunci utama dalam mencegah stunting sejak dini,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, para kader posyandu juga menerima antropometri kit—alat standar untuk mengukur tinggi dan berat badan anak. Dengan dukungan alat ini, Puskesmas Buduran dapat memastikan setiap proses pengukuran lebih presisi dan hasilnya tercatat dalam sistem pemantauan gizi anak di wilayah kerja mereka.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
