SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Di tengah hiruk-pikuk Surabaya yang tak pernah tidur, sekelompok siswa SMK Dr. Soetomo membuktikan bahwa musik bukan sekadar bunyi, melainkan cara belajar tentang kehidupan. Melalui Smekdors Fiesta ke-XXIII, mereka bukan hanya mencipta nada, tetapi juga membangun pengalaman nyata dalam manajemen, kerja tim, hingga tanggung jawab.
Festival musik tahunan yang telah berjalan selama 15 tahun ini menjadi ruang kreatif bagi ratusan pelajar dari berbagai daerah di Indonesia. Tahun ini, Smekdors Fiesta hadir lebih berani dengan misi besar: membuat kompilasi album musik orisinal karya 10 peserta terbaik. Album tersebut akan dirilis di platform digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, disusul konser peluncuran yang digarap penuh semangat oleh para siswa sendiri.
“Smekdors Fiesta bukan hanya soal musik, tapi soal bagaimana anak-anak belajar mengelola acara besar secara mandiri. Semua dikerjakan siswa tanpa melibatkan event organizer,” ujar Kepala SMK Dr. Soetomo Surabaya, Juliantono Hadi, atau yang akrab disapa Abah Anton, Sabtu (18/10).
Sebanyak 50 siswa dari berbagai jurusan terlibat langsung sebagai panitia. Mereka berasal dari jurusan Akuntansi, Perhotelan, Produksi Film, Broadcasting (PSPT), hingga Bisnis Ritel. Masing-masing jurusan punya tanggung jawab nyata: siswa broadcasting mengatur tata panggung dan audio-video, anak perhotelan menyiapkan konsumsi, jurusan akuntansi mengelola penjualan tiket, sementara dokumentasi ditangani siswa film yang membuat highlight acara dalam bentuk film pendek.
“Semua mereka kerjakan sendiri, dari penataan panggung, konsumsi, sampai mengatur juri. Hasil kerja itu kami nilai dan dikonversi ke nilai mata pelajaran. Jadi, ini bukan hanya kegiatan ekstrakurikuler, tapi bagian dari proses belajar yang sesungguhnya,” tambah Abah Anton.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
