Dalam talkshow yang menjadi bagian dari Asclepio Medical Padel Cup 2025, dr. RA Adaninggar, SpPD-KGH atau akrab disapa dr Ning, menyoroti pentingnya adaptasi dokter terhadap perubahan zaman.
“Banyak yang berpikir karier dokter harus berlanjut ke spesialisasi. Padahal, kini dokter bisa berperan lebih luas, seperti menjadi edukator kesehatan, konsultan, atau bahkan medical influencer,” ujarnya.
Dokter Ning, yang juga bertugas di Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Surabaya, menilai media sosial bukan ancaman, melainkan peluang. Dengan komunikasi ringan dan interaktif, edukasi kesehatan justru lebih mudah diterima masyarakat.
“Media sosial adalah sarana untuk mengaktualisasi diri dan memberikan manfaat. Kita bisa membantu masyarakat memahami kesehatan dengan bahasa yang mudah dicerna,” tuturnya.
dr. RA Adaninggar, SpPD-KGH dalam mini talkshow Asclepio Medical Padel Cup 2025, yang digelar di Home Ground Premiere, The Grand Kenjeran, Surabaya, Minggu (26/10/2025). Foto iNewsSurabaya/arif
Melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, dr Ning aktif membagikan informasi seputar penyakit ginjal dan hipertensi. Menurutnya, interaksi di kolom komentar—baik positif maupun negatif—menandakan bahwa pesan edukatifnya berhasil menjangkau banyak orang.
“Kalau semua komentar isinya setuju, artinya jangkauan kita masih sempit. Justru perbedaan pendapat menunjukkan pesan kita sampai ke khalayak luas,” katanya.
Menutup sesinya, dr Ning menegaskan bahwa kegiatan ilmiah seperti simposium dan workshop kedokteran tetap menjadi kebutuhan penting bagi para tenaga medis.
“Ilmu kedokteran berkembang sangat cepat. Dokter harus terus update agar pelayanan kepada masyarakat tetap berkualitas,” ujarnya.
Lewat kegiatan seperti Rally for Health dan Simposium Kegawatdaruratan Nasional, Asclepio menunjukkan bahwa pendidikan kedokteran kini tak lagi terbatas di ruang kelas atau seminar. Dunia digital dan olahraga menjadi medium baru untuk mengembangkan pengetahuan sekaligus membangun kedekatan antara dokter dan masyarakat.
Transformasi ini menjadi langkah nyata menuju masa depan kedokteran yang lebih adaptif, inklusif, dan berdampak sosial, di mana dokter bukan hanya penyembuh, tapi juga penggerak literasi kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
