Cegah Kebocoran PAD, DPRD Jatim Minta Dilakukan Digitalisasi Pengawasan Pendapatan Daerah

Ihya Ulumuddin
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur, Budiono, menyampaikan bahwa PAD Jatim berpotensi turun hingga Rp1,96 triliun. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

Aset Daerah yang Tidak Produktif Perlu Dioptimalkan

Selain persoalan pajak, DPRD juga menyoroti pengelolaan aset daerah. Banyak aset milik Pemprov Jatim dinilai belum memberikan kontribusi maksimal.

Budiono meminta BPKAD lebih agresif mencari terobosan. Aset yang menganggur, kata dia, bisa dimanfaatkan melalui kerja sama dengan pihak ketiga agar memberi nilai tambah bagi daerah. Digitalisasi database aset juga dinilai mendesak untuk mempercepat proses evaluasi dan pemanfaatan.

Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tak luput dari perhatian. DPRD menilai perusahaan-perusahaan daerah perlu meningkatkan efisiensi operasional dan memperbaiki tata kelola agar bisa memberikan dividen maksimal.

“Kontribusi BUMD terhadap PAD seharusnya bisa lebih tinggi. Perlu ada renegosiasi kontrak hingga pemanfaatan aset yang lebih baik,” lanjut Budiono.

Fraksi Gerindra juga menekankan pentingnya reformasi fiskal dan efisiensi anggaran. Pemanfaatan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dinilai harus dilakukan dengan percepatan realisasi program agar dampaknya cepat dirasakan masyarakat.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network