SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Di tengah derasnya arus digitalisasi, kesehatan mental perempuan menjadi perhatian khusus. Perempuan kini berada pada posisi yang lebih rentan mengalami stres, tekanan sosial, hingga ketergantungan terhadap media sosial.
Fenomena inilah yang mendorong Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya bersama Data Science Indonesia menggelar forum “Women Care: Mindful & Meaningful, Nurturing Wellbeing in the Digital Era”, Sabtu (6/12/2025).
Acara ini tidak sekadar seminar biasa. Ia menjadi ruang aman bagi perempuan untuk memahami bagaimana teknologi, data, dan media sosial mempengaruhi keseharian mereka—mulai dari cara berinteraksi, mengambil keputusan, hingga merawat kesehatan mental.
Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., menegaskan bahwa data mempunyai peran besar dalam membaca fenomena sosial. Menurutnya, kebijakan yang baik harus diawali pemahaman berbasis data.
“Data memberi gambaran jelas soal meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami stres, termasuk dari kelompok menengah. Karena itu, data bukan lagi sekadar angka, tetapi dasar untuk mengambil keputusan,” ujarnya.
Untag Surabaya bersama Data Science Indonesia mengkaji kesehatan mental perempuan di era digital. Bahas literasi data, keamanan digital, dan dampak media sosial terhadap stres perempuan. Foto iNewsSurabaya/arif
Prof Nug juga mengingatkan bahwa kemampuan mengolah data harus menjadi kompetensi wajib mahasiswa agar dapat menavigasi tantangan digital dengan bijak.
Kepala Bidang Data dan Statistik Dinas Kominfo Jawa Timur, Imam Fahamsyah, menilai perempuan memiliki posisi penting dalam menciptakan budaya digital yang sehat.
“Kita ingin menghadirkan ruang digital yang ramah dan suportif. Teknologi seharusnya mempermudah, bukan membuat perempuan tertekan,” tegasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
