Aplikasi ini memungkinkan semua instansi terkait berbagi data secara real-time, memantau mobilitas WNA, memeriksa kelengkapan dokumen, hingga merespons laporan masyarakat dengan cepat tanpa menunggu prosedur panjang.
Dodi menyebut ada dua tujuan besar dari hadirnya sistem ini: Meningkatkan kualitas pengawasan orang asing dan TKA, terutama di kawasan industri seperti NIP dan Memperkuat kolaborasi TIMPORA, yang selama ini menjadi garda depan pengawasan keimigrasian di daerah.
“Platform SINERGI memastikan setiap aktivitas orang asing dapat dipantau secara transparan, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Dengan sistem digital ini, pengawasan tidak lagi bergantung pada pola lama yang rawan keterlambatan. Petugas di lapangan dapat bergerak cepat, perusahaan bisa melapor dengan mudah, dan setiap kasus tercatat secara terbuka.
Pengalaman Dodi yang pernah bertugas di KJRI Johor Bahru juga menjadi modal penting dalam pengembangan aplikasi ini, khususnya dalam melihat kebutuhan pengawasan modern di kawasan industri besar.
Inovasi ini menegaskan komitmen Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Timur. Lebih dari itu, Imigrasi ingin memastikan kebijakan pengawasan WNA sejalan dengan kepentingan nasional dan perkembangan zaman.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
