Chief Sales Officer SUN Energy, Oky Gunawan, menilai Jawa Timur memiliki peluang besar menjadi episentrum industri hijau nasional.
“Industri di Jatim punya kesiapan dan kebutuhan nyata untuk menekan emisi. Kami hadir dengan solusi yang terukur dan sesuai standar SIH, agar transformasi energi bisa dilakukan tanpa mengganggu operasional,” katanya.
Kolaborasi antara Disperindag dan SUN Energy sudah mulai membuahkan hasil. Beberapa perusahaan besar di Jawa Timur tercatat memanfaatkan energi surya untuk menekan biaya operasional dan memenuhi standar lingkungan internasional.
PT Avia Avian Tbk mengintegrasikan PLTS untuk meningkatkan efisiensi energi sekaligus memenuhi tuntutan sertifikasi global.
PT Pakarti Riken Indonesia mengoperasikan PLTS berkapasitas 2,6 MW untuk memperkuat ketahanan energi dan menekan biaya produksi komponen otomotif.
Bagi Disperindag, capaian tersebut menjadi bukti bahwa SIH bukan sekadar aturan, melainkan instrumen nyata yang membantu industri meningkatkan produktivitas dan nilai tambah ekspor.
Sebagai pengembang energi surya sejak 2016, SUN Energy telah mengembangkan lebih dari 385 MWp proyek energi surya di Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Australia. Melalui konsep Sustainability-as-a-Service, perusahaan ini menawarkan solusi yang mencakup: SUN Energy → energi surya untuk industri, SUN Terra → teknologi penyimpanan energi (ESS), SUN Mobility → infrastruktur kendaraan listrik industri, dan NIRA → teknologi daur ulang air
Solusi terintegrasi ini diharapkan membantu industri memenuhi standar SIH lebih cepat dan lebih mudah, sekaligus mendukung visi nasional menuju Net Zero Emission 2060.
Di akhir kegiatan, Disperindag menegaskan akan terus memperkuat pendampingan, edukasi, dan penyiapan kebijakan yang ramah industri. Kolaborasi dengan penyedia teknologi seperti SUN Energy dinilai menjadi kunci mempercepat kesiapan industri menghadapi pasar global yang semakin selektif terhadap produk rendah emisi.
Transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang menjaga keberlangsungan industri Jatim sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
