SURABAYA, iNews.id - Seniman melakukan aksi performing art diantara deretan makam yang terbuat dari sampah, ketika unjukrasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/4/2022).
Aksi dengan mendirikan makam dari sampah tersebut sebagai simbol matinya pelaku seni di kota Surabaya dan Jawa Timur akibat kebijakan pemprov jatim yang tidak pro kepada seniman.
Salah satu kebijakan tersebut yakni soal transparansi anggaran bagi pelaku seni, transparansi penerima, dan transparansi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Sekjen Dewan Kesenian Surabaya (DKS) Luhur Kayungga, menyebut selama 3 tahun terakhir mekanisme program Apresiasi Seniman Jawa Timur tidak jelas. Bahkan Dewan Kesenian Surabaya (DKS), sebagai salah satu pengagas program tersebut sama sekali tidak dilibatkan.
Untuk itu, Koalisi Seniman Surabaya menuntut Kadisbudpar Provinsi Jawa Timur segera dicopot karena tidak cakap mengurusi seniman. Tidak hanya itu, dengan tidak dilibatkannya DKS adalah pelecehan pada seniman dan budayawan di Surabaya dan Jawa Timur.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait