Nasib Tragis Seniman Jawa Timur, Terkubur di Tengah Manisnya Jatim Harmoni

Ali Masduki
Deretan makam yang terbuat dari sampah sebagai simbol kematian pelaku seni. (Foto: Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Jatim Harmoni, salah satu turunan dari program Nawa Bhakti Satya yang digulirkan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 masih begitu tajam diingatan masyarakat seni.

Manisnya program yang bertujuan mulia agar harmoni sosial dan alam dengan melestarikan kebudayaan dan lingkungan hidup itu terjaga, seolah menjadi angin segar bagi seniman di Jawa Timur. 

Pariwisata partisipatoris, integrasi museum perpusda dan galeri seni, ruang kebhinekaan, seni tradisional, clean industries, green city, halal tourism, 51 titik potensi ESDM merupakan topik utama dalam Jatim Harmoni itu sendiri.

Pada program ini, Khofifah-Emil akan membuka dialog antar budaya (seni, seniman, dan budayawan). Kemudian dialog intern dan antar umat beragama. Jatim harmoni, termasuk di dalamnya membangun lingkungan yang harmonis, membangun hubungan intern umat beragama dan harmoni seni budaya.

Namun apa yang terjadi. Sudah 3 tahun berjalan, justru para pelaku seni semakin jauh dari kata harmoni dengan pemerintah Jawa Timur.

Harmonisasi antara pelaku seni dengan pemerintah yang sebelumnya sudah hangat, kini malah carut marut. Para pelaku seni bahkan terkubur di tengah manisnya Jatim Harmoni.

Sekjen Dewan Kesenian Surabaya (DKS), Luhur Kayungga, mengungkapkan saat ini Gubernur Jawa Timur dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur (Kadisbudpar Jatim) semakin acuh terhadap keberadaan pelaku seni. 

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network