AMBON, iNews.id - Pembangkit listrik terapung dengan dual fuel pertama karya anak bangsa siap beroperasi. Keberadaan pembangkit listrik ini membuat suplai area Ambon bisa terpenuhi.
Direktur Produksi PT PAL Indonesia, Iqbal Fikri, mengatakan bahwa dengan beroperasinya Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara-1 tersebut maka kebutuhan listrik di Indonesia Timur, khususnya Ambon dan sekitarnya tercukupi.
Iqbal menjelaskan, berawal dari tantangan pihak PLN untuk membangun Pembangkit Listrik, PT PAL akhirnya telah membuktikan kapabilitasnya dibidang energi.
"Bahwasannya PAL tidak hanya mampu membangun kapal perang, tapi juga fasilitas yang kami miliki dapat kami optimalkan untuk membangun pembangkit listrik terapung dengan dual fuel pertama karya anak bangsa,” tegasnya
BMPP Nusantara-1 sebelumnya telah melalui integrasi kelistrikan serta berbagai rangkaian pengujian (commisioning).
Salah satunya yakni, dimana jaringan dan sistem yang ada didalam BMPP Nusantara-1 telah memiliki kesesuaian tegangan dengan instalasi kelistrikan yang ada di Ambon.
Dalam hal ini, BMPP Nusantara-1 telah mendapat sertifikat Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) yang dikeluarkan oleh Pusat Sertifikasi Kelistrikan PT PLN (Persero).
Selain itu, BMPP Nusantara-1 ini juga telah mendapat Rekomendasi Laik Sinkron (RLS) dimana listrik yang dihasilkan dapat diterima oleh jaringan yang ada di Ambon.
Kedepan, seluruh engine yang ada didalam pembangkit tersebut akan segera mendapat rekomendasi laik operasi secara menyeluruh. Sehingga, BMPP Nusantara-1 secara keseluruhan dapat mengakomodir kebutuhan pasokan listrik yang ada di Ambon.
"BMPP Nusantara-1 merupakan manifestasi sinergi BUMN dengan mengedepankan penguasaan teknologi. Keberhasilan BMPP Nusantara-1 merupakan awal dari kerjasama berkelanjutan antara PT PAL Indonesia dengan PT PLN & PT Indonesia Power,” ujar Iqbal.
Sementara itu Direktur Bisnis Regional SULMAPANA PLN, Adi Priyanto menyampaikan, dengan kapasitas 60MW ini bisa mencukupi kebutuhan tambahan untuk Ambon dan sekitarnya.
"Nanti akan ada cadangan 40MW yang bisa dikembangkan untuk pertumbuhan perekonomian di Ambon dan Mauluku sekitarnya. Kita akan mencukupi kebutuhan listrik dan menjaga kehandalannya," terangnya.
Selama proses commisioning, disampaikan oleh Tim PT PAL Indonesia, tidak ada kendala berarti. Melalui sinergi BUMN ini, dianggap mampu mengakomodir kendala yang ada dan dapat terselesaikan.
Dengan fokus dalam memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri, didukung dengan research & development, sinergisme ini akan dilanjutkan dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Salah satunya yakni pengembangan potensi arus bawah laut yang akan mampu menghasilkan listrik ramah lingkungan. PT PAL Indonesia & PT PLN (Persero) telah sepakat untuk terus mengembangkan inovasi dalam bidang EBT. Berbekal penguasaan teknologi maritim, diharapkan program ini dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait