SURABAYA, iNews.id - Hasil Musyawarah Daerah (Musda) yang menunjuk Emil Elestianto Dardak sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur (Jatim) masih mendapat kritik dari para kader partai berlambang mercy tersebut.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Doddy Irawan menyayangkan keputusan DPP yang menunjuk Emil sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim.
Ia menyebut, Partai Demokrat mengkhianati asas demokrasi.
"Saya merasa menyayangkan, awalnya saya bangga sama Demokrat, sama ketum (Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono/AHY), termasuk Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Adanya Demokrat ini partai yang cukup lengkap, nasionalis, dan religius. Nasionalis menjunjung tinggi demokrasi, tapi kenyataannya kok seperti ini," kata Doddy, Sabtu (16/4/2022).
Doddy mengungkapkan, DPP seharusnya mendengar aspirasi kader di bawah, termasuk peninjauan peraturan organisasi (PO) yang digunakan saat Musda lalu. PO tersebut dinilai melanggar AD/ART.
"Saya mendengar juga soal DPP yang meminta kader mengirim protes ke mahkamah. Sebenarnya masuk akal juga ketika kader mempermasalahkan PO dan AD ART. Poin-poinnya memang tidak sesuai dengan eranya Demokrat dulu di era SBY," katanya.
Menurut Doddy, kalau DPP masih nekat melantik Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim, sama saja tidak menghargai aspirasi kader di bawah.
Dirinya meminta pelantikan ditunda. Dodik juga mengingatkan, bahwa selama ini, partai bisa berjalan karena kerja keras kader di akar rumput. Mulai DPC, PAC, hingga rating.
Kalau kader bawah mengatahui Demokrat tidak demokratis, bisa-bisa kader membelot.
"Partai Demokrat di awal nasional religius. Jangan tidak sesuai itu, jangan sampai saling sikut-sikutan dan zalim lah," tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait