JAKARTA, iNews.id – PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (BEI: “CSAP”) pemilik jaringan distribusi Distribusi dan Ritel Modern Bahan Bangunan yang terbesar di Indonesia membukukan pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang 2021.
Pemilik jejaring ritel modern Mitra10 dan Atria tersebut berhasil membukukan lonjakan laba bersih (Laba Komperehensif yang Dapat Diatribusikan ke Entitas Induk) sebesar 144% menjadi Rp220 miliar, jika dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yakni Rp90 miliar.
CSAP yang berawal dari toko cat “Sentosa” seluas 40m2 pada 1966 lalu, berhasil membukukan Penjualan & Pendapatan Usaha sebesar Rp14,24 triliun, tumbuh 12,5% jika disandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp12,65 triliun.
Penjualan Barang Beli Putus tercatat sebesar 13,5 triliun sedangkan Penjualan Konsiyansi sebesar Rp730,1 miliar sepanjang 2021.
Corporate Secretary Catur Sentosa Adiprana, Idrus Widjajakusuma, mengatakan kinerja apik sepanjang 2021 tersebut ditopang oleh kedua segmen bisnis yang dimiliki perseroan. Yakni segmen distribusi yang berkontribusi 64% dan segmen retail yang berkontribusi sebesar 36% terhadap penjualan neto.
"Segmen distribusi yang melayani distribusi bahan bangunan, kimia dan consumer goods tersebut sepanjang tahun 2021 tumbuh 12,7%. Sedangkan segmen retail yang diwakili oleh Mitra10 dan Atria berhasil tumbuh 12%. Pencapaian ini merupakan catatan tersendiri mengingat keterbatasan operasi dan aktivitas semasa pandemi," terangnya.
Idrus menjelaskan, solidnya kinerja penjualan dan rendahnya pertumbuhan Beban Pokok Penjualan Barang Beli Putus berdampak positif pada Laba Kotor CSAP.
Sepanjang 2021 laba kotor tercatat Rp2,29 triliun, tumbuh 16,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,97 triliun.
"Kinerja positif juga dibukukan laba usaha, setelah dikurangi beban operasional dan ditambah pendapatan usaha lain-lain," kata dia.
Laba Usaha tercatat Rp516,60 miliar, tumbuh meyakinkan 58,2%. Sedangkan Laba Sebelum Pajak tercatat Rp288,06 miliar, tumbuh 151% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yakni Rp114,75 miliar.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait