SURABAYA, iNews.id - Melandainya kasus covid-19 membuat semangat mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan offline semakin meningkat.
Hal ini ditunjang dengan adanya kebijakan pemerintah terkait pembelajaran tatap muka.
Gayung bersambut, melihat kebijakan tersebut, 3 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) asal Timor Leste telah hadir di Surabaya. Mereka siap mengikuti perkuliahan secara offline.
Yakni Adnan Manuel (S1 Keperawatan), Nofa Amalia Soares (S1 Keperawatan), Koiru Nisa R Costa (S1 Keperawatan).
Rektor Unusa, Prof. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., mengapresiasi semangat 3 mahasiswa asal Timor Leste yang studi di Unusa.
Selain itu, Jazidie juga mengucapkan selamat datang dan bergabung di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya bagi mahasiswa asing.
Ia berharap mahasiswa ini cepat beradaptasi dan belajar banyak tentang budaya lokal selama menjalani pendidikannya di Surabaya.
Jazidie juga berharap agar ke depan lebih banyak lagi mahasiswa asing dari Timor Leste yang melanjutkan studi di Unusa.
Bahkan, menurutnya, Unusa akan menjaring dan melakukan promosi di Timor Leste untuk menarik langsung minat masyarakat di sana.
“Kita akan promosi di Timor Leste dan berharap banyak masyarakat di sana dapat kuliah di Unusa. Sebab, kita memiliki kultur yang sama,” ungkapnya di ruang rektor lantai 8 tower Unusa, kampus B Jemursari Surabaya, Selasa (17/5).
Ketua Yayasan An-Nur, Anwar Dakosta mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Unusa, karena telah memberikan beasiswa penuh kepada anak didiknya di Timor Leste.
Dirinya menitipkan anak-anaknya untuk menimbah ilmu di Unusa.
"Para mahasiswa asal Timor Leste bisa belajar dari sisi akademik, non akademi, serta ilmu agama. Karena mereka masih tahap belajar agama islam. Alhamdulillah, Unusa memiliki tiga aspek itu semua," ungkap pria yang juga sebagai Ketua Rombongan Beasiswa Unusa bagi Timor Leste.
Salah satu mahasiswa Unusa asal Timor Leste, Koiru Nisa R Costa mengungkapkan rasa syukurnya karena telah diberi kesempatan untuk studi lanjut melalui jalur beasiswa Unusa.
Selama beberapa tahun, dirinya melaksanakan pembelajaran daring. Sejak pandemi covid-19.
"Alhamdulillah, saat ini, kami bisa sampai di Surabaya untuk melaksanakan proses pembelajaran melalui offline atau tatap muka," ungkapnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait