Kewajiban lancar perusahaan turun sebesar 2% di tahun 2021. Kontribusi kewajiban lancar paling besar berasal dari pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp 100 miliar.
Total kewajiban perusahaan turun menjadi Rp 347 miliar di tahun 2021 dari Rp367 miliar di tahun 2020. Penurunan total kewajiban sebesar 5%.
"Di tahun 2021, kami berhasil menurunkan tingkat utang secara keseluruhan, sehingga keuangan perusahaan lebih likuid dan sehat," katanya.
Selama tahun 2021, kata Jimmy, ekuitas perseroan meningkat sebesar 33%. Kontribusi peningkatkan ekuitas terbesar diperoleh dari laba perusahaan di tahun 2021.
"Kenaikan ekuitas ini menunjukkan kemampuan kami untuk mengelola sumber modal menjadi laba bersih, serta pendanaan non- utang yang akan berdampak pada kesehatan struktur modal kami," tuturya.
Sebagai perusahaan manufaktur di bidang industri makanan, Sekar Laut melihat peluang dibalik kondisi pandemi yang tengah melanda dunia. Yakni makanan adalah salah satu elemen yang tetap dibutuhkan dan dicari oleh masyarakat.
Makanan yang higienis dan berkualitas tentunya akan unggul, mengingat pada kondisi pandemi seperti ini kebersihan dan gizi merupakan hal yang penting.
Melihat hal tersebut, perseroan akan berusaha untuk terus mempertahankan kualitas produknya yang telah dikenal lama sebagai produk dengan standar mutu internasional.
"Pasar produk makanan akan makin besar seiring dengan pertumbuhan kebutuhan masyarakat. Untuk tahun mendatang, manajemen memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 10%," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait