BLITAR, iNews.id – Mempertahankan tradisi merupakan simbol kekuatan karakter suatu daerah. Di Blitar, untuk menandai dimulainya proses giling tebu, masyarakat menandai dengan membuat acara 'Manten Tebu'.
Manten Tebu merupakan tradisi musiman yang selalu dilakukan di area Blitar. Kali ini, tradisi Manten Tebu dilakukan Pabrik Gula PT Rejoso Manis Indo (RMI) Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Tradisi ini yang menandai dibukanya penggilingan sebagai simbolis dengan mengeratkan kembali hubungan antara pabrik dengan petani.
Tradisi ini memang tidak semua daerah ada, karena kebiasaan yang dilakukan warga Blitar, perusahaan ini terus melestarikan supaya bisa mendapatkan berkah selama melakukan penggilingan tebu di musim panen ini.
Factory Manager PT RMI Heru Widarmanto mengatakan, seperti layaknya pengantin, tebu yang dinikahkan dalam tradisi manten tebu diibaratkan sebagai pabrik dan petani tebu. Keduanya diharapkan memiliki hubungan saling memberi dan menerima, demi kelangsungan berjalannya produksi di pabrik tebu selanjutnya.
“Ini adalah simbolis. Keduanya mengikat satu hubungan. Ini seperti kita dengan petani. Kita ingin mengikat dan membina hubungan seperti hubungan rumah tangga. Kami berharap hubungan ini berlangsung dalam jangka panjang untuk keberlangsungan pabrik gula,” kata Heru.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait