Saat ini, lanjut Anas, UM Surabaya telah memiliki empat alat lab halal diantaranya HPLc (High Performance Liquid Chromatography), FTIR (Fourier Tranform Infrared Spectroscopy), GC (Gas Chromatography), dan AAS (Atomic Absorption Spectrometry)
Sementara itu Rektor UM Surabaya Sukadiono dalam sambutannya menegaskan, bahwa ia sangat mendukung program-program yang digagas oleh Halal Center UM Surabaya. Bahkan universitas akan berkomitmen dalam penyediaan alat yang dibutuhkan.
“Berdirinya Halal Center UM Surabaya sebagai upaya dalam membantu pemerintah dalam jaminan produk halal di Indonesia. Kedepannya universitas akan bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya khususnya dalam pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” terang Suko.
Suko juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan penandatanganan Mou dengan UM Surabaya sebagai mitra kerjasama.
Menurut Suko, bicara soal produk halal, itu sama halnya dengan berbicara terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia yang didominasi oleh masyarakat muslim.
Terkait produk halal tentunya sangat perlu dalam konteks pemenuhan kebutuhan makanan yang sehat dan baik bagi masyarakat.
Selain itu Suko juga berharap Halal Center UM Surabaya dapat mengambil peran yang strategis dalam pengembangan produk halal di Indonesia. Bahkan bisa menjadi pusat riset halal berstandar internasional.
“Saya berharap Halal Center UM Surabaya dengan segala Infrastruktur dan sumber daya yang dimiliki saat ini, dapat menjadi motor penggerak, mengambil peran strategis dalam pengembangan industri produk halal, dan menjadi pusat halal berstandar internasional,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
