Sebagai pria kelahiran Gemini, Soekarno memiliki dua sifat yang saling bertentangan. Dia bisa lembut, tetapi bisa juga bawel, bisa keras bagai baja, tetapi bisa juga sangat puitis. Dia mudah memaafkan, tetapi juga keras kepala.
Soekarno percaya, bawaan bintangnya tersebut yang membuatnya mampu merangkul semua golongan di Indonesia.
"Masih ada pertanda lain ketika aku dilahirkan. Gunung Kelud, yang tidak jauh letaknya dari tempat kami, meletus. Orang yang percaya hal-hal gaib meramalkan, ini adalah penyambutan terhadap bayi Soekarno," tambahnya.
Gunung Kelud atau Gunung Kampud, merupakan gunung berapi yang menjadi arah pengkiblatan Candi Palah atau Penataran. Letusan gunung ini, membawa petaka bagi warga yang ada di wilayah Blitar, Kediri dan Malang.
"Aku adalah anak dari seorang ibu kelahiran Bali dari kata Brahmana. Ibuku, Idayu, merupakan keturunan bangsawan. Raja Singaraja yang terakhir adalah paman ibuku," ungkap Soekarno, di halaman 23.
Sedang bapaknya, berasal dari Jawa. Namanya Raden Sukemi Sosrodiharjo, masih keturunan Sultan Kediri. Moyang dari pihak ibunya, meninggal dari Perang Puputan, di pantai utara Bali.
"Keluarga Bapak juga patriot-patriot hebat. Nenek dari nenek bapak, memiliki kedudukan di setingkat bawah seorang putri yang merupakan pejuang pendamping pahlawan besar kami, Diponegoro," sambungnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait